Menkop Minta Segera Mempercepat Digitalisasi, Sebab di Inodenisa Kontribusi Ekonomi Digital Sudah Sangat Besar
Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan sudah saatnya
akselerasi digitalisasi dipercepat. Sebab kontribusi ekonomi electronic
di Indonesia sudah sangat besar. Khususnya di e-commerce selama pandemi
naik 54 persen, artinya lebih dari 3 juta transaksi terjadi setiap
harinya.
"Saatnya kita sekarang mendorong percepatan atau akselerasi
digitalisasi, ada lebih dari 3 juta transaksi per hari," kata Teten
dalam Webinar Semangat dan Aksi Perempuan Andalan untuk Indonesia,
Selasa (5/10/2021).
Meski dalam suasana pandemi, namun pendapatan ekonomi electronic
Indonesia mencapai USD 44 miliar atau setara Rp 64 triliun. Dari sisi
potensi, pada tahun 2025, ekonomi electronic di Indonesia mencapai USD
124 miliar atau sekitar Rp 1.700 triliun. Besarnya potensi ini kata
Teten harus dioptimalkan oleh orang Indonesia agar tidak diambil alih
pihak lain. "Ini jangan sampai diambil alih dari luar,"kata dia.
Untuk itu, Teten menilai digitalisasi UMKM perlu diperkuat agar UMKM Go
Digital ini bukan hanya sekedar masuk dalam system electronic saha.
Tetapi juga sekaligus meningkatkan produktivitas dan meningkatkan daya
saing produksi. Sehingga UMKM Indonesia bisa menjadi pemain dunia.
"Sehingga kita bisa berjaya di kelas electronic,"kata Teten.
Inovasi
Maka dari itu, Teten ingin pelaku UMKM bisa terus melakukan inovasi dan
menjaga optimisme. Merealisasikan target Presiden Joko Widodo untuk
mendigitalisasi 30 juta UMKM juga harus terus dikejar. Sebab saat ini
baru ada 15,9 juta atau 24 persen UMKM yang masuk pasar electronic.
Meski begitu ini merupakan pencapaian karena pertumbuhannya 99 persen
dibandingkan awal tahun 2020. Sebab sebelum pandemi, UMKM Indonesia ragu
untuk masuk pasar online. "Jadi luar biasa sekali ini mendorong UMKM kita enggak ragu lagi masuk ke electronic,"kata dia.
Teten menambahkan transformasi electronic tidak hanya bertujuan untuk
mendigitalisasi pasar. Melainkan juga membuat prosesnya dari awal sampai
akhir menggunakan digitalisasi. Selain itu, transaksi electronic saat
ini bisa digunakan sebagai pengganti agunan atau jaminan saat pelaku
usaha mengajukan kredit pada perbankan.
"Sehingga bisa memudahkan untuk mendapatkan fasilitas kredit yang saat
ini bukan lagi berbasis agunan tapi kepada record electronic dalam
kesehatan usaha. Ini penting karena banyak UMKM yang sulit dapat aset
yang diagunkan,"kata dia mengakhiri.
Komentar
Posting Komentar