Perubahan Airasia Jadi Capital A, Sekarang Berjalan di Bidang Apa Saja ?
Jakarta - Perusahaan induk maskapai penerbangan ternama asal Malaysia, AirAsia Team Berhad, resmi mengganti nama menjadi Capital A Berhad mulai Jumat (28/1).
Alasannya, perusahaan tersebut melebarkan sayap bisnisnya di bidang perjalanan dan gaya hidup digital.
Chief executive officer Capital A, Tony Fernandes, mengatakan peluncuran ini bukan sekadar peluncuran logo design baru, namun momen penting yang menandai age baru dan menegaskan bahwa perusahaan bukan lagi sekadar maskapai penerbangan.
"Merek AirAsia sebagai maskapai akan tetap melekat, namun sebenarnya saya sudah sejak lama ingin menggabungkan penggunaan teknologi baru untuk mengembangkan penawaran produk dan layanan kami lebih dari sekadar menjual tiket.
Pandemi ini telah memungkinkan kami mewujudkan strategi tersebut lebih cepat," ujar Tony saat konferensi pers digital, Jumat (28/1).
Funding A akan mengembangkan layanan bisnis melalui AirAsia Super App dengan 16 produk.
"Mulai dari makanan hingga ritel dan shopping, hingga layanan pengiriman same-day, trip hailing, dan banyak lagi.
Kami sudah menjadi salah satu dari tiga agen perjalanan online (OTA) teratas di Asean dan incredibly app kami akan segera menjadi aplikasi gaya hidup terkemuka di kawasan ini," jelas Tony.
"Semua portofolio bisnis kami sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin industri di bidangnya masing-masing di Asia Tenggara, termasuk BigPay, Asia Digital Design (ADE), dan usaha logistik Teleport," lanjutnya.
Super Application tersebut telah menyandang standing Unicorn dalam kurang dari dua tahun dan memiliki 50 juta pengunjung unik bulanan. Ke depan, Tony akan fokus ke penggalangan modal untuk airasia Super App, Teleport, dan ADE.
Adapun terkait nama maskapai, Tony menjelaskan satu hal yang tidak berubah adalah nama merek AirAsia untuk maskapai.
Selama pandemi, Tony mengungkapkan dua tahun ini adalah tahun yang sulit dan penuh ketidakpastian dalam sejarah penerbangan komersial.
Dia optimis perjalanan udara domestik sudah mulai pulih di pasar utama AirAsia tahun 2022 ini.
"Kami telah berputar arah, berubah, dan menyusun rencana lima tahun untuk meningkatkan pendapatan non-maskapai menjadi sekitar 50 persen dari keseluruhan pendapatan Grup pada tahun 2026," tandasnya.
Alasannya, perusahaan tersebut melebarkan sayap bisnisnya di bidang perjalanan dan gaya hidup digital.
Chief executive officer Capital A, Tony Fernandes, mengatakan peluncuran ini bukan sekadar peluncuran logo design baru, namun momen penting yang menandai age baru dan menegaskan bahwa perusahaan bukan lagi sekadar maskapai penerbangan.
"Merek AirAsia sebagai maskapai akan tetap melekat, namun sebenarnya saya sudah sejak lama ingin menggabungkan penggunaan teknologi baru untuk mengembangkan penawaran produk dan layanan kami lebih dari sekadar menjual tiket.
Pandemi ini telah memungkinkan kami mewujudkan strategi tersebut lebih cepat," ujar Tony saat konferensi pers digital, Jumat (28/1).
Funding A akan mengembangkan layanan bisnis melalui AirAsia Super App dengan 16 produk.
Tony berkata, pihaknya mampu memberikan penawaran yang lebih banyak di Asean, dan dengan akses ke lebih dari 700 juta orang di kawasan ini.
"Mulai dari makanan hingga ritel dan shopping, hingga layanan pengiriman same-day, trip hailing, dan banyak lagi.
Kami sudah menjadi salah satu dari tiga agen perjalanan online (OTA) teratas di Asean dan incredibly app kami akan segera menjadi aplikasi gaya hidup terkemuka di kawasan ini," jelas Tony.
"Semua portofolio bisnis kami sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin industri di bidangnya masing-masing di Asia Tenggara, termasuk BigPay, Asia Digital Design (ADE), dan usaha logistik Teleport," lanjutnya.
Super Application tersebut telah menyandang standing Unicorn dalam kurang dari dua tahun dan memiliki 50 juta pengunjung unik bulanan. Ke depan, Tony akan fokus ke penggalangan modal untuk airasia Super App, Teleport, dan ADE.
Adapun terkait nama maskapai, Tony menjelaskan satu hal yang tidak berubah adalah nama merek AirAsia untuk maskapai.
Selama pandemi, Tony mengungkapkan dua tahun ini adalah tahun yang sulit dan penuh ketidakpastian dalam sejarah penerbangan komersial.
Dia optimis perjalanan udara domestik sudah mulai pulih di pasar utama AirAsia tahun 2022 ini.
"Kami telah berputar arah, berubah, dan menyusun rencana lima tahun untuk meningkatkan pendapatan non-maskapai menjadi sekitar 50 persen dari keseluruhan pendapatan Grup pada tahun 2026," tandasnya.
Komentar
Posting Komentar