BlueRay Cargo Meluncurkan Layanan Digital, Permudah UMKM Dan Individu Akses Produk Dari China

Jakarta - BlueRay Cargo meluncurkan layanan digital blueraycargo.id. Layanan ini memudahkan UMKM dan individu mengakses produk dari China untuk masuk ke Indonesia. blueraycargo.id diklaim meminimalisasi proses seperti mencari supplier, terjemahan bahasa, pengiriman Internasional, bea dan cukai serta hal lainya.

Direktur BlueRayCargo.ID Yanti menjelaskan, pelanggan bisa transaksi langsung di website dan kirim barang apapun kecuali terkena Lartas dan barang yang berbahaya yang diatur dalam UU yang berlaku.

Pengiriman mulai dari 0.1 CBM untuk laut dan 1 kg untuk udara dengan pengiriman tercepat karena kita run sendiri dan bisa bayar dengan semua pembayaran termasuk pay later."jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11/2021).

Untuk menggunakan system blueraycargo.id, konsumen hanya perlu mendaftar through web site dengan gratis, lalu konsumen mendapatkan alamat gudang China sendiri sebagai tujuan alamat saat konsumen membeli barang di Alibaba, 1688 atau provider sendiri di China.

Saat barang sampai Gudang China proses pengiriman hanya memakan waktu 5-10 hari kerja hingga sampai ke rumah pelanggan.

Pay Later

Konsumen dapat menikmati berbagai kemudahan pembayaran seperti pay later tanpa bunga di akhir bulan hingga penggantian kerugian hingga 100 persen jika barang hilang atau tertahan menjamin barang kiriman akan sampai di tangan konsumen dalam keadaan baik.

Beralamat di Jalan Mangga Besar VIII No. 12 D, Jakarta, BlueRay Cargo sendiri telah tumbuh bersama puluhan ribu pedagang di berbagai pusat grosir Jakarta seperti Glodok, Mangga Dua dan Harco dan seluruh Indonesia.

Perusahaan mengirim barang Impor secara legal dengan harga terjangkau sebagai roda penggerak ekonomi terutama saat pandemi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebanyak 28 Perusahaan Lokal Dan Global Beli REC Atau Sertifikat EBT Dari PLN

Untuk Restrukturisasi Utang, PT. Waskita Akan Jual Jalan Tol Trans Jawa

OJK Mencatat Jika Dana di Pasar Modal Hingga 7 Desember 2021 Mencapa Rp 335,8 Triliun